BAZNAS resmikan Balai Ternak Barokah Farm di Trenggalek – ANTARA News Jawa Timur
Trenggalek, Jatim (ANTARA) – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan Balai Ternak Barokah Farm di Desa Pringapus, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Rabu.
Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat miskin melalui pengelolaan peternakan domba/kambing secara koloni.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, yang hadir dalam peluncuran, menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut.
Ia menyebut balai ternak ini sebagai ikhtiar membangun ekonomi umat, khususnya mustahik penerima dana zakat, infak, dan sedekah.
“Kalau orang miskin tidak punya banyak anak tidak apa-apa, tapi lebih baik kalau yang banyak itu anak kambing, supaya ekonominya bisa naik,” ujar Bupati yang juga Pjs. Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) itu.
Balai ternak tersebut menjadi titik ke-46 dari total 54 balai ternak yang dikembangkan BAZNAS RI. Di Trenggalek, program ini melibatkan 20 peternak dengan populasi awal 205 ekor domba.
Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp531,91 juta, terdiri atas dukungan BAZNAS RI Rp427,94 juta, BAZNAS Kabupaten Trenggalek Rp100 juta, dan Dinas Pertanian Trenggalek Rp3,96 juta.
Dalam program ini, Barokah Farm mengembangkan beberapa usaha, seperti persilangan domba Cross Texel, Dorper F1, dan Cross Sulfok, produksi pupuk kompos, sistem pertanian terintegrasi, serta penggemukan domba untuk kurban maupun penjualan harian.
Pemerintah juga menyiapkan skema asuransi ternak untuk perlindungan terhadap risiko kehilangan atau kematian non-wabah.
Ke depan, Bupati Arifin berharap program ini bisa diperluas melalui pola “nggaduh“, yakni menitipkan induk ternak kepada warga prasejahtera di wilayah lain, termasuk lahan hutan sosial.
Selain itu, ia mendorong kolaborasi dengan pelaku usaha ternak dan pemanfaatan daging kambing untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, seperti aqiqah dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurutnya, kandungan protein daging kambing cukup tinggi dan lebih terjangkau dibanding sapi.
“Permintaan terhadap daging kambing ini pasti ada, tinggal bagaimana kita memastikan pemotongannya halal dan distribusinya aman,” tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Pembina Wilayah Jatim Kolonel (Purn) Drs. Nur Chamdani menyebut Trenggalek dipilih karena lingkungan dan tradisinya mendukung pengembangan balai ternak.
Ia mengapresiasi pengelolaan Balai Barokah yang dinilai rapi, termasuk sistem piket peternak.
“Ini yang ke-54 dan saya yakin akan berkembang pesat. Kami akan dampingi terus agar para peternak bisa naik kelas, dari mustahik menjadi muzakki,” ujarnya.